Evaluation; the making of a judgment about the amount value of something. Stufflebeam, dkk (1971) “The process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Jadi dalam kegiatan evaluasi ada kegiatan mengukur dan menilai.
Assesment; Mbah (2016), the act of judging or deciding the amount, value, quality, or importance of something, or the judgment or decision that is made. (Questionmark Corporation, 2004), Assessment is the term generically used to describe quizzes, test, surveys, and exams. As a general category itself, assessment is “any systematic method of obtaining evidence from posing questions to draw inferences about the knowledge, attitudes, and other characteristics of people for a specific purpose.” There are different uses of assessments: diagnostic, formative, needs, reaction, summative. Measurement;
Alwasilah et al.(1996), pengukuran merupakan proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka. James S. (1995), pengukuran adalah proses pengumpulan data secara empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang karena adanya percobaan (eksperimen) dan pengamatan (observasi). Dalam kegiatan eksperimen dan obsevasi terdapat kegiatan-kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dengan demikian eksperimen atau observasi yang dilakukan menghasilkan data atau informasi berupa nilai kuantitatif yang dapat dianalisis untuk mendapatkan informasi baru.
Proses menbandingkan benda yang diukur dengan alat ukur yang sesuai menyebabkan terjadinya berbagai macam kesalahan seperti kesalahan menaksir skala alat ukur, kesalahan akibat besar-kecinya nilai ketelitian alat ukur yang digunakan.
Saripudin (2009), Indrajit, D. (2009), bahwa kesalahan mutlak (∆x) suatu hasil pengukuran tunggal sebesar setengah dari nilai skala terkecil suatu alat ukur yang digunakan. Dalam bentuk formula dituliskan ∆x=1⁄2 x NST Jadi Kesalahan mutlak yang terjadi dalam pengukuran dengan penggunakan:
Mistar
Pada umumnya mistar yang umum digunakan memiliki skala terkecil 1 mm, Namun untuk kebutuhan proses pembelajaran dapat dibuat mistar yang memiliki skala terkecil yang lebih besar. Hal ini dimaksudkan untuk menambah pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik. Gambar disamping menunjukkan alat ukur dengan skala terkecil 0,5 cm. Gambar tersebut menunjukkan bahwa dalam 1 cm terapat 2 skala, sehingga diperoleh NST=(1 cm)/2 = 0,5 cm. Jadi ∆x=1⁄2 x 0,5 cm = 0,25 cm.
Hasil pengukuran (x) =(xo±0,25)cmCara yang sama digunakan untuk menentukan nilai skala terkecil (NST) pada mistar skala mm. NST=(1cm/10= 0,1cm
Ketidak pastian hasil pengukuran ∆x=1⁄2 x NST yakni setengah dari 0,1 cm yakni 0,05 cm.
Hasil Pengukuran (x)=(xo±0,05)cm
Jangka Sorong
Saripudin,A. 2009. ,Indrajit, D. 2009, Jangka sorong memiliki dua jenis skala yakni skala utama dan skala nonius. Penentuan NST ditentukan oleh jumlah skala pada skala nonius.
Jangka sorong yang skala noniusnya terdiri dari 20 skala atau 20 garis, memiliki NST 1/20 mm yakni 0,05 mm atau 0,005 cm, sehingga
ketidak pastian hasil pengukurannya adalah ∆x=1⁄2 x NST. atau setengah dari 0,05 mm = 0,025 mm. atau dapat dituliskan 0,0025 cm
Hasil Pengukuran (x)=(xo±0,0025)cm
Mengacu pada cara Saripudin dan Indrajit, maka Jangka sorong yang memiliki 10 garis pada skala noniunya, memiliki NST 0,1 mm atau 0,001 cm, sehingga
ketidak pastian hasil pengukurannya adalah ∆x=1⁄2 x NST. atau setengah dari 0,1 mm = 0,05 mm. Dapat dituliskan 0,005 cm
Hasil Pengukuran (x)=(xo±0,005)cm
Dengan demikian hasil pengukuran untuk jangka sorong yang memiliki 50 skala pada skala noniusnya adalah (x)=(xo±0,001)cm
Mikrometer Ulir
Dengan memperhatikan gambar, maka hasil pengukuran dengan menggunakan Mikrometer ulir dengan NST 0,01 mm adalah
(x)=(xo±0,005)mm atau
(x)=(xo±0,0005)cm
Stopwatch
Ketidak pastian ∆t=1⁄2xNST
=1⁄2x0,2 sec = 0,1 sec
hasil pengukurannya dituliskan
(t)=(to±0,1)sec
Termometer
Termometer yang ditampilkan disini memiliki batas ukur -10 singga 110 oC. Jumlah skala antara 1-2 oC adalah 10 skala, yang memiliki makna nilai skala terkecilnya adalah 1/10 (0,1) oC. Nenurut Indrajit, alat ukur yang mempunyai NST 0,1 memiliki kesalahan mutlak sebesar setengah dari 0,1oC atau 0,05 oC.
Penulisan hasil pengukuran alat ukur ini adalah T=To±0,05 oC
Kalau Termometer F dan R termasuk thermometer X caranya gimana?
Gelas ukur berskala
Yang ini berapa ya . . . .
0 Response to " PENGUKURAN "
Posting Komentar
Terima kasih memberi saran untuk perbaikan selanjutnya