Hutan mempunyai fungsi pokok sebagai fungsi lindung, fungsi ekologi dan fungsi produksi. Potensi dan keadaan hutan yang selalu berubah karena kondisi alam dan penebangan yang dilakukan oleh manusia menyebabkan inventarisasi hutan harus dilakukan secara berkala. Bentuk perubahan hutan meliputi perubahan fungsi hutan akibat alih fungsi hutan (deforestasi) dan perubahan fungsi hutan akibat menurunnya kerapatan pohon (degradasi hutan). Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengkaji agihan spasial perubahan hutan dalam bentuk deforestasi dan degradasi hutan; 2). mengkaji kesesuaian antara perubahan hutan dengan Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Muna tahun 2004-2013 dan 3). mengkaji kualitas data spasial hutan hasil interpretasi citra Aster VNIR untuk evaluasi perubahan hutan.
Metode pengolahan citra Aster VNIR dengan melakukan interpretasi visual pada citra komposit band 321 untuk perolehan data spasial penggunaan lahan untuk kajian deforestasi dan menerapkan transformasi NDVI, regresi linier antara sampel nilai NDVI dan hasil pengukuran kerapatan kanopi hutan di lapangan untuk pemetaan kerapatan kanopi hutan dalam kajian degradasi hutan. Peta perubahan hutan dan kesesuaian antara perubahan hutan dengan Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Muna dihasilkan dari pemerosesan SIG. Hasil analisis dalam bentuk matriks dan peta perubahan hutan dengan kerincian informasi skala peta 1:200.000, sedangkan uji kualitas data spasial hutan hasil interpretasi citra Aster VNIR menggunakan error matriks.
Hasil pengolahan citra Aster VNIR perekaman tahun 2006 dan citra Aster VNIR perekaman tahun 2011 menunjukkan bahwa deforestasi pada tahun 2006-2011 sebesar 11.111,62 ha (31,64%) dari total luas penggunaan lahan hutan (35.117,84 ha) dengan laju deforestasi sebesar 6,33% per tahun. Degradasi hutan yang terjadi sebesar 6.343,19 ha (19,02%) dari luas hutan dalam pemetaan kerapatan kanopi hutan (33.348,12 ha) dengan laju degradasi hutan sebesar 5,8% per tahun. Agihan spasial perubahan hutan yang terjadi secara merata pada hutan lindung dan hutan produksi mengindikasikan bahwa rencana pola pemanfaatan ruang Kabupaten Muna tahun 2004-2013 belum berfungsi secara optimal sebagai kontrol penataan dan pemanfaatan ruang di Kabupaten Muna. Hasil uji ketelitian error matriks menunjukkan bahwa overal Accuracy data spasial perubahan hutan sebesar 89,3%. Hal ini menunjukkan bahwa citra Aster. Selengkapnya>>
0 Response to " PERUBAHAN HUTAN DI KABUPATEN MUNA "
Posting Komentar
Terima kasih memberi saran untuk perbaikan selanjutnya